Welcome to SanGoRocku (356) DAYS

This blog actually about Me, my Live, My Randomness and Wolrdwide Entertaiment News

Am I a fangirl? Yes I AM! ^_0

24 Juli, 2013

  • ONE OK ROCK's Ticket Concert In Jakarta


    One OK Rock atau disingkat dengan OOR akan menggelar concert bertajuk "Who are you?? Who are we??" di Jakarta pada tanggal 24 November mendatang. Ini akan menjadi kedatangan perdana Taka CS ke Indonesia. Semula concert ini akan diselenggarakan di SKEENO Hall, Gandaria City, namun pihak Amuse Inc. Asia baru saja mengumumkan adanya perubahan venue. Venue dipindahkan ke Lapangan Parkir Kolam Renang Senayan. Dan Tiket konser ini akan bisa didapatkan mulai tanggal 27 Juli; 9.00 AM via Rajakarcis.com. Info sementara harga tiket Rp 350rb dan 450rb. 

    So Rock'ers dont miss it!!!

  • 20 Juli, 2013

  • Tamamori Yuta and Jesse in TVFan Cross Magz

    Tamamori Yuta

    Jesse

    Credit: yumatamago@LJ for picture scan

  • 19 Juli, 2013

  • Pin to Kona Actors in TVFan Cross Magz

    Tamamori Yuta, Nakayama Yuma and Jesse
    I'm too excited for this drama!!! XD

    Credit: yumatamago@LJ for picture scan

  • 18 Juli, 2013

  • Mizushima Hiro as Sebastian in Kuroshitsuji Live Action

     Mizushima Hiro akan berperan sebagai Sebastian dalam Kuroshitsuji Live-Action. Setelah sebelumnya diberitakan bahwa Ayame Gokiri akan berperan Shori--majikan baru Sebastian. 
    Kuroshitshijuji
    Mizushima Hiro as Sebastian
    Kuroshitshijuji
    Ayama Gokiri as Shori
     Shori akan berperan sebagai Ciel dalam versi cewek (apakah ini berati bahwa tidak akan ada peran Ciel dalam Kuroshitshijuji Live Action?) , Shori juga menggenakan segel seperti dimatanya seperti Ciel di manga aslinya, segel tersebut merupakan pertanda kontrak anatara dirinya dan sang Buttler Sebastian. Sebastian akan menjaga dan melindungi Shori, namun sebagai balasannya ia akan mengonsumsi jiwa sang majikan. Film ini diberitakan akan tayang 18 Januari 2014.

    Gw belum pernah baca manganya, cuma pernah liat sepintas versi musikalnya yang Nishi Yukito sbg Ciel-nya. Tapi tetap aja excited bgt nunggu film ini, tapi kaya mesti agak bersabar dulu karena Januari masih LAMAAA!!!!

  • 17 Juli, 2013

  • The Last One (part 3)

    Tittle           : The Last One
    Pairing        : Hey Say JUMP (a lot of pairing)
    Author        : orin (me)
    Genre         : AU, fluff, Romance, slice of life
    Rating        : PG 13
    Disclaimer : Terinpirasi dari Manga ‘Rahasia Taman Bunga’
    A/N            : Kei, Daiki, Ryo, and Yuri are girls

    Summary   : Kei, Daiki, Ryo and yuri adalah bersaudara, saat ulang tahun Yuri yang ke-17, Ibu mereka membuat sebuah pengumuman yang mengejutkan, bagi siapa diantara mereka berempat yang terakhir dilamar dialah yang akan meneruskan toko bunga milik keluarga ini. Masalahnya Yuri dan kakak-kakaknya sudah memiliki impian mereka masing-masing dan tidak ada diantara mereka yang ingin meneruskan Toko Bunga tsb. Mereka berusaha mencari pasangan hidupnya masing-masing dan tak ada yang ingin menjadi yang terakhir.



    “Plan B”
    ‘Kuso!’
    Lagi-lagi aku mengutuk dalam hati, aku membenci hari ini. Sial sekali aku bertemu dengan pria macam tadi, eh pria berambut hitam yang terakhir aku melihat pipinya berdarah sepertinya ada bagian dari tas ku yang melukai pipi mulusnya, itu menjadi merasa bersalah padanya.
    “Ah Yuri lupakan” aku menggeleng-gelengkan kepalaku mencoba menghapus pikiran tadi.
    “Sapa suruh dia bersikap hentai” aku nyengir dalam hati.
    ***

     “Tadaima, Aku pulang!!” aku memberi salam ketika akan masuk ke rumah.
    “Okaeri” Daiki menjawab salam ku dari dalam, Daiki sedang membersih kan meja dan bermaksud mengangkat cangkir teh yang terletak di atas meja.
    “Yuri akhirnya kau pulang, Apa kau lupa hari ini ada jadwal belajar Keito-kun?” Daiki menatapku sambil menaikkan alisnya sebelah.
    “Gomen aku lupa, ah dimana dia?” aku menepuk kepalaku, kali ini aku tidak berbohong aku benar-benar lupa.
    “Tentu saja dia sudah pulang, dia pulang setelah sempat minum teh dan membantu ku dan Kachan di Toko” Daiki memperlihatkan cangkir teh yang kosong, kali ini Daiki tidak akan melepaskanku seperti biasanya. Hufft
    ***
    “Yuri bagaimana hasilnya kemaren? Ayo ceritakan padaku!” Seperti biasa aku dan Ryuna sedang menyantap bekal makan siang kami di atap sekolah.
    “Gagal total!!!” jawabku sambil memasang mimik sedih di muka ku.
    “Yappari, sudah kuduga!” Ryuna menepuk-nepuk punggungku, berusaha menghiburku. Aku jadi menyandarkan kepalaku di pundaknya.

    Ehh... apa tadi dia bilang...’sudah kuduga’, maksudnya? Aku membelalakkan mataku ke padanya, meminta penjelasan.
    “Apa maksudmu? Sudah kau duga!”

    “Iya sudah ku duga hasilnya akan seperti itu, sepertinya yang ku bilang taman itu memang terkenal sebagai tempat berkencan. Dan sudah pasti mereka yang datang kesana berpasangan dan itu berarti akan susah menemukan seseorang yang jomblo disana.” akunya.

    “Jadi kenapa kau masih mengusulkannya kemaren?” aku jadi kesal pada sahabat ku itu.

    “Aku cuma ingin tau dugaan ku tadi benar atau salah, dan aku berharap dugaan ku tadi salah! hehe” dia tersenyum padaku memperlihatkan deret giginya yang manis.

    “Kau!!!” aku berpura-pura marah dan akan memukulnya, tapi dia malah kabur duluan meninggalkan ku.

    “Hey jangan lari!!!”
    ***

    “Ne, Yuri...aku punya ide baru untuk mu”. Ryuna membuka percakapan kami setelah beberapa meter melewati gerbang sekolah, aku dan Ryuna memang biasanya pulang bersama karena rumah kami searah.

    “Apa?” jawabku malas-malasan, aku sudah tidak percaya lagi dengan idenya.

    “Kau tau cafe itu?” aku memperhatikan kemana telunjuknya mengarah kemudian aku mengangguk.

    “Un, aku tau gyoza disana lumayan enak!”

    “Baka, aku tidak membahas gyozanya!!!” Ryuna menempeleng lemah kepaku.

    “Itaiii...”aku  berpura-pura kesakitan.

    “Jadi?”

    “Kau tau cafe itu sekarang mendadak ramai, karena Nakajima-kun sekarang bekerja disana sebagai waiter ”. Aku tak mengerti apa yang dibicarakannya.

    “Nakajima-kun...siapa dia?” aku malah bertanya. Ryuna menatapku tak percaya sambil memasang tampang Hello...you-don’t-know-Nakajima is?!!

    “Kau benaran tidak mengenalnya?” sekali lagi dia bertanya memastikanku tidak salah bicara.

    “Un” aku menggeleng.

    “Yuri...Nakajima itu murid paling keren dan paling terkenal di Aoyama, ia 1 tahun di atas kita bagaimana bisa kau tidak tau sama sekali tentang itu...ughhh!”

    “Oooow.......” aku cuma bisa ber-oh panjang mendengar penjelasannya, Aoyama itu adalah SMA khusus laki-laki sebenarnya tidak terlalu jauh dari sekolah ku. Banyak murid dari sekolahku yang berkencan dengan murid dari sekolah tersebut, pantas saja Ryuna heran melihatku, mungkin sekarang ini aku terlihat benar-benar Cupu dimatanya.

    “Terus apa hubungnya dengan ku?” aku lanjut bertanya, clueless  kemana arah pembicaraan ini.
    “Aku dapat info, mereka saat ini sedang membutuhkan pelayan tambahan, melamarlah disana agar kau bisa mendekati Nakajima-kun.” Ia berkedip penuh arti kepaku.
    “Yosh..baiklah akan ku coba!” aku berkata pasti.
    Toh tak ada jugakan salahnya mencoba siapa tau aku beneran bisa merebut hatinya, aku kan cukup cantik dan manis. Setidaknya tercantik ke-2 dirumah setelah Ryo dan ter-cute no 1,hihihi.
    ***

    2 hari yang lalu pemilik Cafe menelponku namanya Hikaru-san, ia menyuruhku datang untuk diwawancarai, orangnya ramah dan lucu jauh dari ekspektasiku yang beranggapan bahwa pemilik Cafe itu cerewet. Setelah ngomong panjang lebar dengannya aku langsung menyetujui kontrak kerja. Aku memang sama sekali tidak punya pikiran untuk menolak, jelas karena aku punya tujuan lain disini.
    Dan hari ini aku mulai kerja disini. Cafe ini memang bukanya sore hari karena itu pulang sekolah aku langsung kesana dan aku terpaksa membiarkan Ryuna pulang sekolah sendirian, tapi kan ini semua atas usulnya. Aku juga sudah memberitahu Kachan soal ini aku tak ingin Kachan kwahatir karena aku mungkin akan jadi sering pulang malam dan beruntungnya Kachan sama sekali tidak keberatan, aku sangat senang sekali dan hari ini rasanya sangat bersemangat.

    Aku masih menduga-duga bagaimana rupa Nakajima-kun yang disebut-sebut paling tampan dan keren se-Aoyama itu. 2 hari lalu waktu aku datang ke Cafe aku kurang beruntung, aku belum bertemu dengan pimilk nama tsb. Tapi aku mencoba mengorek-ngorek info tentangnya dari Hikaru-san. Tentu saja aku tidak langsung bertanya seperti... ”Apakan ada waiter yang bernama Nakajima disini? Apakah benar ia tampan? Apa dia sudah punya pacar?”.

    Aku hanya bertanya berapa orang waiter disini? Lalu siapa-siapa saja orang tsb? Hikaru-san menjelaskan bahwa saat ini cuma ada 5 waiters 1 wanita dan 4 pria. Ia menjelaskannya sambil membawaku berputar-putar mengelilingi Cafe. 3 diantaranya sedang bekerja saat itu, mereka adalah Jesse, Fuma dan Kento. Hikaru-san sudah sempat mengenalku dengan mereka, tampang mereka ber-3 telalu biasa-biasa saja untuk menjadi seorang waiters makanya tidak heran Cafe ini dulunya sepi, aku sendiri juga tidak tertarik dengan mereka makanya ku potong pembicaaran Hikaru-san saat ia akan menceritakan satu persatu mengenai mereka.

    “Lalu 2 orang lagi?”

    Hikaru-san melanjutkan penjelasannya, 2 orang lagi ini hampir sebaya denganku namun kebetulan saat itu sedang ijin karena ada kegitan disekolahnya masing-masing, mereka adalah Nakajima dan Ryu...Ryuto..., eh tidak dia perempuan mana mungkin namanya Ryuto, mungkin Rinko ato Riko, ahh anggap sajalah namanya Riko, aku tak ingat karena aku cuma berfokus terhadap Nakajima setelah pada akhirnya Hikaru-san menyebut nama juga. Dan tambahnya lagi salah satu diantara mereka adalah keponakan Hikaru-san sendiri, aku rasa perempuan bernama Riko tadilah yang ia maksud.
    ***

    “Yuri, kau telah datang...sudah siap bekerja hari ini?” Hikaru-san menyapaku setelah ia menyadari kedatanganku.
    “Tentu saja Hikaru-san, aku bahkan sangat bersemangat hari ini”, aku tersenyum lebar padanya.
    “Baguslah!” ia menepuk-nepuk pundakku.
    Tiba-tiba seorang pria muncul dari ruang ganti, sepertinya ia baru saja berganti pakaian dengan seragam waiters. Rambutnya hitam dan sedikit berantakan, tubuhnya tinggi mungkin hampir 20 centi lebih tinggi dariku, kulitnya terlihat putih bersih tapi aku belum bisa melihat jelas wajahnya soalnya dari tadi dia hanya menunduk saja sibuk merapikan seragamnya, dia bahkan sama sekali tidak peduli dengan keberadaan kami disini.
    “Yuto kemarilah”, Hikaru-san memanggilnya. Orang yang dipanggil pun mendekat.
    “Jangan-jangan dialah orangnya..........”  deg...debaran jantungku mendadak tak beraturan.
    “Yuri..kenalkan pria ini adalah Nakajima Yuto dia inilah keponakan yang aku ceritakan kemaren dan Yuto ini adalah Yuri waitrees baru disini”. Setelah Hikaru-san selesai berbicara barulah pria ini mengangkat kepalanya. Rasanya tidak asing, apa kami pernah bertemu sebelumnya ya?!!

    Ehh..tunggu dia kan....”Hentai!!!” Upss langsung kututup mulutku dengan tanganku, aku tidak sadar telah meneriakinya hentai untuk kedua kalinya. Dan parahnya yang ini aku lakukan di depan Hikaru-san yang notabenenya adalah pamannya sendiri. GAWAT!!!

    “Are.....” si Hentai itu pun tersentak, di melangkah maju mendekatiku, lalu dengan sengaja membungkukkan kepalanya agar bisa sejajar dengan kepalaku. Orbsnya yang hitam mengamati setiap inchi wajahku, aku takut ia marah jantung berdebar-debar dengan sangat kencang, aku beringsut-ringsut mundur kebelakang, ku picingkan mataku tak berani menatapnya yang sedekat itu dari wajahku. Aku tidak tau apa yang ingin ia lakukan terhadapku, mungkin ia akan membalas menampar pipiku seperti apa yang kulakukan kepadanya waktu itu.

    ‘Pluk pluk pluk’ ia menepuk-nepuk ringan kepalaku.
    “Ooo...Jadi kau nona chibi yang ditaman kemaren” keningku langsung berkerut setelah mendengar ia mengatakan kata ‘chibi’ dan ku buka langsung mataku, aku sangat sensitif sekali dengan kata yang satu ini. “Hahahaha” dia pun tertawa sambil memegangi perutnya setelah melihat perubahan drastis di wajahku, setelah tawanya reda dia tersenyum lebar memperlihatkan deret giginya yang kurang rapi namun malah terlihat manis. Manis sekali senyumannya aku pikir—seperti malaikat aku mulai berkhayal, refleks aku pun membalas senyumannya. Apa itu artinya dia sudah marah lagi kepadaku?!

    Dia mendekatkan lagi kepalanya kali ini mengarah ketelinga ku seperti hendak berbisik...”Awas kau”.
    Aku tercekat senyum malaikat yang menggantung diwajahnya tadi langsung berubah dengan seringai malakaikat pencabut nyawa. Aku merinding dibuatnya!!!

    ---TBC---


  • 16 Juli, 2013

  • Matsumoto Jun's new Drama 'Hajimari no uta'


    hajimaru no uta

    Drama Jun yang baru ini akan tayangkan NHK, drama ini terinpirasi dari sebuah lagu yang berjudul Furusato yang pernah dibawakan oleh Arashi pada Kouhaku 2011 dan 2012. Furusato biasa digunakan untuk NHK primary school choir song, lagu ini sangat menyentuh.

    Di drama ini Jun akan berperan sebagai seorang fotografer yang kembali pulang ke kampung halamannnya. Disana ia kembali dipertemukan dengan seorang gadis yang dulu pernah ia sukai (diperankan oleh Eikura Nana) yang saat ini merupakan seorang Guru SD. Impian masa kecilnya untuk menjadi seorang Guru bangkit kembali setelah melihat tekad gadis tsb untuk memimpin murid-muridnya untuk bersaing dalam kompetisi paduan suara sekolah tingkat Nasional.

    Ini merupakan kali ke-2nya Jun dan Nana dipasangkan setelah film Boku wa Imouto ni Koi wo Suru.


  • 15 Juli, 2013

  • The Last One (Part 2)


    Tittle           : The Last One
    Pairing        :  Hey Say JUMP (a lot of pairing)
    Author        : orin (me)
    Genre         : AU, fluff, Romance, slice of life
    Rating         : PG 13
    Disclaimer  : Terinpirasi dari Manga ‘Rahasia Taman Bunga’
    A/N              : Kei, Daiki, Ryo, and Yuri are girls

    Summary    : Kei, Daiki, Ryo and yuri adalah bersaudara, saat ulang tahun Yuri yang ke-17, Ibu mereka membuat sebuah pengumuman yang mengejutkan, bagi siapa diantara mereka berempat yang terakhir dilamar dialah yang akan meneruskan toko bunga milik keluarga ini. Masalahnya Yuri dan kakak-kakaknya sudah memiliki impian mereka masing-masing dan tidak ada diantara mereka yang ingin meneruskan Toko Bunga tsb. Mereka berusaha mencari pasangan hidupnya masing-masing dan tak ada yang ingin menjadi yang terakhir.


    “Plan A”

    Aku merasa lesu sekali pagi ini, aku aku sama sekali tidak bisa tidur, kata-kata Kachan semalam tidak bisa lepas dari benakku. Aku bahkan berharap ada Berita di TV menggatakan bahwa akan ada Badai besar pagi ini, agar ada alasan untuk tidak ke sekolah. Tapi harapanku itu hanya harapan. Hufft..............

    Aku Chinen Yuri, 17th, aku adalah anak bungsu di keluarga kami. Cita-cita belum tau, yang pasti tidak menjadi Penerus Toko Bunga. Saat ini aku duduk di kelas 2 SMA. Awalnya hidup ku terasa nyaman-nyaman saja, walaupun hidupku hanya dikelilingi para wanita, tapi semua itu tiba-tiba berubah setelah ulang tahun ku yang ke-17, aku baru menyadari bahwa aku telah menyia-nyia kan hidup ku selama ini dengan tidak pernah berinteraksi dengan pria.

    “Yuri Ohayou” Aku bertemu dengan Ryuna-sahabatku sesaat kami akan memasuki gerbang sekolah.
    “Ohayou” aku hanya bisa membalasnya lesu.
    “Hey...ada apa dengan wajahmu?” Ryuna membalikkan badannya mengamati wajahku dengan seksama.

    “Lihat kau mendapatkan mata panda”, Ryuna mengeluarkan cermin kecil yang selalu ia simpan di sakunya dan mengarahkannya tepat di hadapan wajahku. “Aku tidak apa-apa hanya semalam aku tidur terlalu larut setelah pestanya usai”, jawabku berbohong, aku hanya tidak ingin membahas masalah semalam, setidaknya tidak untuk saat ini!!!

    “Ayo jalan lebih cepat, nanti kita terlambat” Ryuna menarik tangan ku saat ia menyadari kami hampir terlambat.
    ***

    “Ryuna... aku butuh bantuan mu”!! Aku membuka percakapan saat kami sedang duduk hanya berdua saja, saat itu waktu istirahat siang dan seperti biasa aku dan Ryuna selalu memakan kotak bento kami di atap sekolah.

    “Nani, bantuan apa?” balasnya menatapku sambil tetap mengunyah bentonya.

    “Tolong bantu aku mencari pria yang ingin menikahi ku!!!”

    “Eh kenapa, apa kau ha...” aku menutup mulutnya dengan telapak tangan ku, matanya membulat tak percaya dengan apa yang baru saja aku ucapakan

    “Baka, Tentu saja tidak!” bantahku tanpa mengijinkan Ryuna meyelesaikan kalimatnya, akhirnya mau tak mau aku menceritakan peristiwa semalam, tentang siapa yang akan menjadi penerus Toko Bunga yang dibangun susah payah oleh Tochan.

    “Sou..ka!” Ryuna memainkan ujung sumpitnya di bibirnya, terlihat ia berpikir keras mencerna apa yang baru saja aku ceritakan.

    “Kau tau kan aku sama sekali belum pernah pacaran” Ryuna mengangguk. “Dan aku juga tidak punya teman pria karena dari SMP aku sudah masuk sekolah ini yang notabene nya adalah sekolah khusus perempuan, aku bahkan jarang menggobrol dengan pria, karena di rumahku tidak ada pria setelah Tochan meninggal.”

    “Ryuna, apa kau tidak mendengar kan ku?” aku merengek kepadanya, sambil mengguncang2 tubuhnya, ia terlihat melamun sejak tadi.

    “Chigau, aku tidak melamun aku mendengarkan ceritamu dengan seksama, justru saat ini aku sedang memikirkan solusi untukmu”.

    “Benarkah?”  dia mengangguk, lalu tersenyum.

    “Ahaa...aku dapat ide” Ryuna membuatku tersentak, aku langsung mengalihkan perhatian ku kepadanya.

    “Kau tau taman yang di Akihabara?”

    “Un” aku mengangguk.

    “Kau tau taman itu sangat ramai di hari minggu, banyak pasangan yang berkencan disana. Hari minggu ini datanglah kesana, siapa tau akan ada seorang pria tampan yang menggajak mu berkencan”.
    ***
     Kurapikan baju ku sambil menatap kaca, ku polesken sedikit blash on pink di pipi hingga tulang pipi ku tampak naik dan merona, lalu ku sapukan lipgloss dibibirku senada dengan warna blash on yang tadi ku pakai biar tampak mengkilap. Aku tersenyum-senyum sendiri melihat hasilnya di kaca, ini pertama kalinya aku memakai make-up seperti ini, hasilnya tidak terlalu buruk untuk pemula. Aku sering memperhatikan Ryo berdandan jadi sedikit banyak aku jadi tau cara memakainya. Dan untungnya Ryo sedang tidak ada dirumah, kalau dia tau aku memakai peralatan make-up nya, bisa-bisa dia marah. Hihihi...membayangkan ekspresi Ryo saja sudah membuatku terkikik dalam hati.

    Yosha...siap berangkat!!

    “Kachan...aku pergi”!!! Aku sengaja buru-buru pamitan terhadap Ibu, agar Ibu tidak melihat muka ku yang berwarna-warni gara-gara make-up. Aku tak ingin membuatnya curiga...hihi.
    “Yuri kau mau kemana, bukannya minggu ini kau yang harus membantu Ibu di toko?!!” Setiap minggu kami berganti-gantian membantu Ibu di Toko, dan aku tidak lupa kalau minggu ini adalah jatah ku.

    “Kachan gomen, aku ada janji dengan Ryuna yang tidak bisa dibatalkan”, aku terpaksa berbohong terhadap Ibu dan memberinya tatapan memohon paling cute yang aku punya, ini adalah senjata ku dan biasanya ampuh, aku terkikik dalam hati.

    “Daiki-nee... hari ini kuserahkan Toko kepada mu tolong gantikan aku membantu Kachan, aku tau Bunga kita lebih laris kalau kau yang jaga”, sambil ku kedipkan kan mata ku kepada Daiki dan kuping Daiki terlihat memerah mendengarnya. Masalah rayu merayu seperti ini, aku memang jagonya! Dan aku harap rayuan ku ini juga akan mempan nantinya terhadap pria yang ku sukai.

    “Dasar anak nakal” Ibu masih sempat-sempatnya mengutuk kepergian ku, tapi aku tak peduli aku hanya membalasnya dengan tersenyum lebar.

    “Biarkan saja Kachan” Daiki membela ku, aku sudah memprediksi hal ini akan terjadi. Dan setelah itu aku benar-bernar pergi meninggalkan mereka
    ***
    Pukul 9.00, aku telah sampai di taman Akihabara seperti yang Ryuna rencanakan. Aku memilih duduk di taman bangku yang kosong sambil memangku tas kecil di atas paha.
    Seperti Ryuna katakan taman ini memang cukup ramai, aku sudah melihat beberapa pasangan yang berkencan, dan tentu saja mereka membuat ku iri.

    20 menit berlalu

    Aku mencoba tersenyum tiap ada pria yang melintas ke arah ku, tapi belum ada satu pun di antara mereka yang menegur ku. Hmmmm.........

    45 menit berlalu

    Matahari terasa semakin panas, beberapa kali ku buka cermin kecil yang bisa aku bawa di dompet, tuk memastikan make-up ku masih utuh dan rapi.

    1 jam 15 menit

    Bibir ku sudah terasa kering kebanyakan tersenyum, make-up ku juga sudah berantakan dan aku tidak lagi peduli, aku ingin PULANG! Aku sudah siap-siap beranjak, tapi tiba-tiba seorang pria datang menghampiriku, pria berambut pirang dengan gaya rambut urakan, dengan badan yang sedang dan tinggi badan yang sedang tapi berjalan agak ling-lung.

    “Hey manis, apa kau sendirian? Berkencan lah dengan ku”! Aku mencium bau alkohol dari pria ini, kelihatannya di mabuk di siang bolong begini. Sial sekali pikirku!

    “Ayolah” pria itu meminta ku lagi, aku takut sekali berusaha menghindar namun dia berhasil menarik tangan ku, ingin sekali aku berteriak dan meminta pertolongan tapi aku takut malah mempermalukan diriku sendiri disini dengan menjadi bahan tontonan. “Pergilah” aku sengaja  merendahkan suara ku agar kami tidak menjadi pusat perhatian pengunjung taman.

    “Hey aku tak kan berbuat jahat kepadamu, aku hanya ingin kita bersenang-senang!!” yang benar saja mana ada penjahat yang mengaku kalau dia jahat dan akan berbuat jahat. Raut muka terlihat tidak senang, lalu tangannya tiba-tiba mengelus pipiku, hal ini membuat ku menjadi naik pitam dan....”PERGI!!!”  Aku berteriak padanya dan ku dorong tubuhnya dengan sekuat tenaga agar menjauh, dan akhirnya kami menjadi pusat perhatian pengunjung taman. Aku berjalan secepat mungkin dan sedapat mungkin menghindari tatapan pengunjung.

    “Nona..hey nona” terdengar suara pria berteriak dari belakang sepertinya memanggil ku suaranya berbeda dengan pria yang tadi, tapi aku tak mempedulikannya.
    “Hey nona chibi, apa kau mendengar ku?” sial sekali hari ini, sudah pasti memang aku lah orang yang dia maksud. Aku sadar perawakan ku memang kecil, tapi berani-beraninya dia memanggil ku chibi di depan umum. Tiba-tiba sebuah tangan menyentuh pinggang ku.
    “Aku hanya....”!
    PLAK!!!
    Aku menampar pipinya dengan tas kecil yang sedari tadi kupegang, sepertinya cukup keras hingga ia mengerang kesakitan sambil mengelus pipinya tepat di daerah sasaran ku tadi.
    “Dasar hentai!!!” beraninya menyentuh-nyentuh pinggang ku, aku tak sadar telah berteriak padanya, dan membuat ku kembali menjadi bahan tontonan. Aku malu, marah, dan juga takut, semua perasaan ini campur aduk hingga tanpa kusadari air mataku sudah mengumpul di ke dua ujung mataku.
    ---TBC---

  • 13 Juli, 2013

  • The Last One (part 1)

    Tittle          : The Last One
    Pairing       :  Hey Say JUMP (a lot of pairing)
    Author       : orin (me)
    Genre        : AU, fluff, Romance, slice of life
    Rating        : PG 13
    Disclaimer : Terinpirasi dari Manga ‘Rahasia Taman Bunga’
    A/N           : Kei, Daiki, Ryo, and Yuri are girls

    Summary   : Kei, Daiki, Ryo and yuri adalah bersaudara, saat ulang tahun Yuri yang ke-17, Ibu mereka membuat sebuah pengumuman yang mengejutkan, bagi siapa diantara mereka berempat yang terakhir dilamar dialah yang akan meneruskan toko bunga milik keluarga ini. Masalahnya Yuri dan kakak-kakaknya sudah memiliki impian mereka masing-masing dan tidak ada diantara mereka yang ingin meneruskan Toko Bunga tsb. Mereka berusaha mencari pasangan hidupnya masing-masing dan tak ada yang ingin menjadi yang terakhir.

    “Shock Announcement”

    Happy birthday Yuri-chan...
    Selamat ulang tahun yuri-chan yang manis
    Yuri...Omedetou

    Kanpai!!!

    “Eh dimana Kachan?” Aku bertanya pada kakak-kakak ku setelah menyadari bahwa Ibu tidak ada bersama kami disini. “Kachan lagi menyiapkan gyoza di dapur” Kei menanggapi pertanyaanku. “Kenapa tidak ada yang membantunya” aku beranjak ingin berdiri, namun Kei menahanku. “Sudahlah... Kachan sendiri yang minta tidak dibantu, ia tak ingin kami merusak gyoza-nya. Karena kachan tau kau suka sekali gyoza! Eh salah maksud ku kau suka sekali gyoza buatannya.” Kei mengedipkan matanya mencoba menggodaku dengan kata-katanya. “Kei-nee....Mou”, ucap ku manja, aku tak pernah tahan digoda olehnya.

    Chinen Kei, 22th adalah kakak ku yg pertama. Walaupun wajahnya terlihat lembut tapi Ia sosok dewasa yang tegas,  ia juga sangat pintar dan dari kecil sudah hobby menggambar. Cita-cita ingin menjadi arsitek, sekarang kuliah dijurusan Teknik Sipil, semester akhir.

    “Ayo cicipi kue-nya”, Daiki menyodorkan sepotong cake dengan taburan strawberry segar diatasnya.
    “Umaiiiii, ini pasi Dai-nee yang bikin kan?” aku memuji Daiki, Daiki emang jago sekali memasak, ia hanya menggangkuk terlihat semburat pink di pipinya akibat pujianku. “Arigatou...” kuberi Daiki kecupan di pipinya yang chubby, dan Daiki membalasnya tepat dipipi ku.

    Chinen Daiki, 20th. Hobby makan dan memasak, makanya tak heran kalo pipinya bisa se-chubby itu. Cita-cita ingin menjadi pastry chef, saat ini kuliah dijurusan Tata Boga. Baginya bumbu utama dalam memasak itu adalah CINTA. Dia baik hati dan pengalah, kami semua sangat sayang padanya. Dan satu hal lagi, dia mudah sekali tersipu XD.

    “Yuri...ini hadiah untuk mu”, Ryo menyodorkan ku sebuah kotak kecil yang dibungkus rapi. “Bukalah” ia menambahkan. Aku segera membuka kotak itu, dan segera mengeluarkan isinya. Sebuah kalung perak dengan hiasan berbentuk buah cherry sebagai bandulnya. “Kirei....!!!” aku, Kei dan Daiki mengucap serempak. “Arigatou Ryo” aku tersenyum senang padanya, Ryo hanya membalasku dengan satu anggukan. Meskipun aku dan Ryo sering bertengkar, tapi aku tau Ryo sebenarnya sayang padaku.

    Chinen Ryo, 18th adalah kakak ku yang ke-3. Hobby berdandan, cita-cita ingin menjadi designer. Saat ini duduk di kelas 3 SMA, Ryo adalah seniorku di Sekolah. Wajahnya mirip dengan Daiki, namun karakternya sangan bertolak belakang, Ryo sangat jutek dan susah diatur. Walapun begitu dia sangat terkenal disekolah.

    “Yatta Gyoza!!!” Ibu telah menghidangkan gyoza buatannya tepat di tengah-tengah kami, dan mengambilkan 1 porsi besar untuk ku, “Ini untuk mu, karena kau yang berulang tahun hari ini”. “Arigatou, itadakimasu.....” aku mengambilnya 1 sendok penuh untuk ku masukkan kedalam mulut ku. “Umai...gyoza buatan kachan is the best!!” dan sekarang sendokkan ke-2 masuk kedalam mulut ku, Ibu hanya tertawa melihat tingkahku. “Pelan-pelan saja Yuri-chan, di dapur masih ada lagi kalo kau mau”.

    “Kau seperti baru kali ini makan gyoza buatan Kachan, bukankah sudah sepanjang hidupmu kau memakannya!” Ryo sengaja mengejek ku dan aku hanya membalasnya dengan cibiran, aku tak mau merusak suasana malam ini dengan bertengkar dengannya.

    “Sudah-sudah...ayo bersulang lagi untuk Yuri” Ibu mengangakatnya minumannya tinggi di atas, kami pun mengikutinya “KANPAI!!!”. Aku benar-benar bahagia malam ini, ini adalah malam terbaikku selama 17th. Andai saja Tochan masih ada, pasti akan sempurna. Tochan lihat lah anak mu ini sudah besar.

    “Ne yuri...kau sudah 17th, artinya kau sudah boleh pacaran” Kei mulai menggodaku lagi.

    “Tidak hanya itu kau juga sudah boleh menikah”. Kachan menambahkan.

     “Eh........!!!!” kami semua menatap kachan tak percaya.

    “Kachan dia masih SMA, pacaran saja dia belum” Kei memberi pendapat.

    “Sebenarnya ada yang mau Kachan umumkan pada kalian semua malam ini” Nada Ibu benar-benar serius saat ini, kami berempat merapat ke arahnya, berusaha memberi perhatian 100% pada apa yang akan disampaikannya.

    “Kalian ingat sudah berapa lama Tochan pergi meninggalkan kita?”
    Ibu membuat kami kembali mengenang hari duka itu 10th silam itu, saat Ayah meninggal kami untuk selama-lamanya. Aku sangat terpukul sekali karena saat itu usia ku masih 7th, dimana aku sangat membutuhkan sekali sosok seorang ayah.

    “Un” kami berempat akhirnya mengangguk.

    “Itu artinya sudah 10th, Kachan mengurus Toko Bunga kita sendirian. Kachan sudah mulai tua, mungkin tak kan lama lagi Kachan akan menyusul Tochan ke Surga. Maka dari itu satu di antara kalian harus meneruskan usaha ini.”

    “Tapi Kachan....” aku berusaha menyela, namum Ibu memotongnya lagi.

    “Yuri, Kachan tau kalian berempat tidak ada yang mau meneruskan usaha ini, karena kalian sudah memiliki impian masing-masing. Namun tetap harus ada diantara kalian yang akan meneruskan usaha ini, karena ini adalah satu-satunya warisan yang ditinggal oleh Tochan. Maka dari itu Kachan membuat sebuah ‘rule’, siapa di antara kalian yang terakhir dilamar, maka dia lah yang akan meneruskan usaha keluarga kita”

    “Kachan...” aku mengeluh lemas menatapnya dengan tatapan memohon agar dia mencabut kata-katanya, aku tidak percaya malam ini akan berakhir seperti ini. Dengan pernyataan Ibu yang benar-benar membuat jantung ku lemas.

    “Maaf Yuri, tapi ini sudah keputusan final!” Ibu memberi tatapannya yang paling tegas kepadaku, artinya tak  ada lagi celah tuk membantah!

    “Anoo...” Kei yang dari tadi terlihat tenang saja, mulai angkat bicara.
    “Maaf sebelumnya, tapi sebenarnya aku sudah dilamar” Kei mengakat tangan kirinya dan memamerkan emas putih yang melingkar dijari manisnya yang lentik.

    “Ehhhh.....!!!” Lagi-lagi sebuah pernyataan yang membuat shock.

    “Oh...Kei, selamat sayang, kapan dia melamarmu?.” Ibu memeluk Kei dengan suka cita.

    “Maaf sebenarnya sudah dari 3 hari lalu, namun aku belum menemukan waktu yang tepat untuk mengatakannya kepada kalian, sekali lagi maaf dan itu artinya aku terbebas dari tantangan Kachan” Kei menggoda kami, aku tiba-tiba menjadi kesal sekali kepadanya.

    Itu  artinya tinggal kami ber-3 dalam tantangan ini Daiki, Ryo dan Aku! NO!! Pokoknya Aku tidak boleh kalah dari mereka..........


    ---TBC---











  • Copyright @ 2013 SanGoRocKu DAYS.